JellyPages.com

Wednesday, 19 November 2014

Maaf, tapi aku suka kamu.


Maaf, tapi aku suka kamu.
Maaf, aku udah terperosok jauh dalam pelukmu.
Maaf, aku udah berlari terlalu jauh sampai kesana.
Maaf, aku menyimpan sesuatu yang lebih untuk kamu.
Maaf, aku tak bisa beranjak dari seukir senyum itu.
Maaf, cinta ini berlabuh untukmu.

Aku nggak pernah nyangka, kalo itu kamu. Kamu orangnya. Kamu ujungnya. Kamu muaranya. Kamu akhirnya. Dimana hati ini berontak, sedetik setelah kamu hilang. Salah ya, kalau rinduku akhirnya bermuara di kamu? Salah ya, kalau kamu tujuan terakhir kaki ini mengembara? Iya, aku tau, itu salahku.



Andai kamu disini. Andai semua angan itu bukan hanya sekedar angan. Andai saja aku nggak berandai-andai. Andai aku nggak jatuh untukmu.

Kamu orangnya, saat aku jatuh pertama kali. Saat manik mata ini bertemu, saat itu juga indahnya cinta menikam sampai ke tulang.

Cinta itu indah. Ya, saat ada kamu. Tapi sisanya, hanya ada hati yang rapuh ditiup desau angin senja. Andai aku bisa milih, aku lebih milih untuk sendiri, sunyi, sepi, kosong. Dibanding harus menahan sakit, seperti menyusuri pantai penuh duri. Sulaman luka di sekujur tubuh udah terlalu banyak, saat liat kamu sama dia. Hati ini semakin rapuh, menggelosor tanpa daya.



Tapi emang kamu tau? Emang kamu bisa rasain? Sedetik pun namaku gapernah terlintas di kepala kamu. Walaupun gitu, aku tetep seneng meski Cuma liat lengkung senyum diatas bibir kamu. Meski Cuma liat kamu tertawa lepas. Meskipun, kamu begitu karena dia. Bukan aku.



"Kesendirian itu kadang lebih membahagiakan daripada mencintai tapi bertepuk sebelah tangan."

No comments:

Post a Comment